Friday, October 28, 2011

Kulturalisme vs Strukturalisme



           Konsep Raymond Williams tentang kebudayaan, dalam cultural studies disebut kulturalisme. Karya-karya dengan pendekatan empiris—yang sangat ditekankan dalam tradisi kulturalis—mengeksplorasi bagaimana manusia secara aktif memproduksi makna-makna budaya. Penelitian berfokus pada pengalaman hidup dan mengadopsi definisi umum tentang kebudayaan dari perspektif antropologi, dimana hidup sehari-hari tidak dibedakan dari seni (tinggi). Secara lebih khusus, kulturalisme yang dipraktekkan Williams (juga Hoggart dan Thompson) yang biasa disebut kulturalisme kiri, merupakan sebentuk materialisme historis-kultural yang mengeksplorasi kebudayaan dalam konteks kondisi-kondisi material ketika ia diproduksi dan dikonsumsi. Jika kulturalisme menekankan bahwa makna merupakan produk dari manusia (sebagai agen yang aktif, human agents) dalam konteks sejarah, maka strukturalisme lebih tertarik untuk berbicara tentang praktek-praktek penandaan dimana makna merupakan produk dari struktur atau regularitas-regularitas yang dapat diramalkan yang terletak di luar jangkauan manusia (human agents). Sebagaimana ditunjukkan Chris Barker (2000), strukturalisme sebenarnya bisa dilacak kembali pada karya-karya Emille Durkheim yang menolak anggapan empirisis bahwa pengetahuan merupakan derivasi langsung dari pengalaman.


Tetapi strukturalisme yang dikenal sekarang adalah strukturalisme Ferdinand deSaussure dan Levi-Strauss yang menjelaskan bahwa produksi makna merupakan efek dari struktur terdalam dari bahasa, dan kebudayaan bersifat analog dengan struktur bahasa, yang diorganisasikan secara internal dalam oposisi biner: hitam-putih, baik-buruk, lelaki-perempuan dll (lihat KUNCI edisi 4).

Dalam konteks pengabaian human agents, strukturalisme bersifat antihumanis. Konsep strukturalisme tentang kebudayaan lebih memusatkan perhatiannya pada sistem-sistem relasi dari struktur-struktur yang mendasari sesuatu (umumnya bahasa) dan aturan-aturan bahasa yang memungkinkan terjadinya makna. Sementara menurut Williams (1980), teks hanyalah bagian dari cara berpikir yang diproduksi oleh perubahan kondisi-kondisi sosial dan ekonomi. Kata Williams, “Kita harus berhenti dari prosedur umum untuk mengisolir objek dan kemudian menyelidiki komponen-komponennya. Sebaliknya kita harus menyelidiki praktek-praktek dan kemudian kondisi-kondisinya”.

Jika kulturalisme menekankan sejarah, maka strukturalisme justru menekankan pendekatan sinkronik, relasi-relasi struktur dianalisa dalam potongan-potongan peristiwa yang bersifat khusus. Di sini strukturalisme sangat menekankan aspek kekhususan kebudayaan yang tidak bisa direduksi begitu saja ke dalam fenomena lainnya. Dan jika kulturalisme memfokuskan diri pada interpretasi sebagai jalan untuk memahami makna, maka strukturalisme justru menegaskan perlunya sebuah ilmu tentang tanda yang bersifat objektif. Dekonstruksi Pascastrukturalisme Pandangan strukturalisme tentang makna yang diorganisasikan secara internal dalam oposisi biner, sama dengan mengatakan bahwa makna bersifat stabil. Kestabilan makna inilah yang menjadi pusat serangan pascastrukturalisme atas strukturalisme.Tokoh-tokoh utama pascastrukturalisme, seperti Derrida dan Foucault, menyatakan bahwa makna tidaklah stabil, ia selalu dalam proses. Makna tidak bisa dibatasi dalam satu kata, kalimat atau teks khusus, tetapi ia merupakan hasil dari hubungan antarteks: intertektualitas. Sama seperti strukturalisme, pascastrukturalisme juga bersifat antihumanis. Derrida (1976) menyatakan bahwa kita berpikir hanya dengan tanda-tanda, tidak ada makna asli yang bersirkulasi di luar representasi. Dan Foucault menyatakan (1984) menyatakan bahwa manusia hanyalah produk dari sejarah.

0 comments:

Post a Comment

:0: :10: :11: :12: :13:
:14: :15: :16: :17:
:18: :19: :20: :21:
:22: :23: :24: :25:
:26: :27: :28: :29:
:30: :31: :32: :33:
:34: :35: :36: :37:
:38: :39: :40: :41:
:42: :43: :44: :45:
:46: :47: :48: :49:
:50: :51: :52: :53:
:54: :55: :56: :57:
:58: :59: :60: :61:
:62: :63: :64: :65:
:66: :67: :68:
:69: :70: :71: :72:
:73: :74: :75: :76:
:77: :78: :79: :80:
:81: :82: :83:
:84: :85: :86: :87:
:88: :89: :90: :91:
:92: :93: :94: :95:
:96: :97: :98: :99: